Perbedaan Physical Peeling dan Chemical Peeling – Wajah yang halus, kencang, dan awet muda adalah dambaan setiap orang. Namun, beragam masalah kulit kerap menjadi hambatan, misalnya jerawat, pori-pori tersumbat, dan kulit kusam. Hal ini bisa disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati yang dibiarkan tanpa perawatan.
Salah satu cara untuk mengangkat sel kulit mati yang menumpuk adalah dengan peeling. Ada dua jenis peeling yang umum dilakukan, yaitu physical peeling dan chemical peeling. Meski fungsi utamanya adalah mengangkat sel kulit mati, namun physical dan chemical peeling memiliki perbedaan yang signifikan. Simak informasi selengkapnya mengenai perbedaan physical dan chemical peeling di artikel ini.
Apa itu Chemical Peeling?
Chemical peeling adalah perawatan kulit dengan penggunaan bahan kimia, misalnya asam salisilat atau asam glikolat, untuk mengangkat sel kulit mati dari lapisan permukaan kulit. Chemical peeling bekerja dengan cara menstimulasi pertumbuhan sel kulit baru dan memperbaiki masalah kulit, misalnya jerawat, noda hitam, kerutan halus, hiperpigmentasi, dan kulit kusam. Dengan begitu, kesehatan kulit terjaga dan tampilan kulit meningkat.
Apa itu Physical Peeling?
Physical peeling adalah perawatan kulit dengan penggunaan bahan fisik, misalnya sikat, scrub, atau mesin eksfoliasi untuk mengangkat sel kulit mati dari lapisan permukaan kulit. Physical peeling bertujuan untuk meratakan permukaan kulit, menghilangkan noda hitam dan jerawat, serta mencerahkan dan menghaluskan kulit.
Perbedaan Chemical Peeling dan Physical Peeling
Selain bahan yang digunakan dan cara pengaplikasiannya, ada beberapa perbedaan chemical peeling dan physical peeling yang perlu diketahui:
1. Intensitas
Chemical peeling dibagi menjadi tiga, yaitu superficial peeling, medium peeling, dan deep peeling. Superficial peeling diaplikasikan pada permukaan kulit. Selain itu, medium peeling dan deep peeling bisa menembus lapisan kulit yang dalam. Sedangkan physical peeling memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan chemical peeling, namun tidak seintens chemical peeling.
2. Reaksi kulit
Chemical peeling bisa menimbulkan kemerahan, iritasi kulit, pengelupasan, dan infeksi kulit, terutama jika tidak dilakukan secara tepat. Sedangkan physical peeling jarang menimbulkan reaksi kulit yang parah. Namun, physical peeling bisa menyebabkan iritasi, terutama pada kulit sensitif.
3. Waktu pemulihan
Chemical peeling membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan physical peeling, karena bisa menimbulkan kulit terkelupas dan peradangan. Sedangkan physical peeling tidak membutuhkan waktu pemulihan yang lama. Namun, kulit mungkin lebih sensitif setelah perawatan.
4. Hasil
Chemical peeling dapat menstimulasi regenerasi sel kulit baru sehingga hasilnya tahan lama. Sedangkan physical peeling memberikan hasil yang bersifat sementara, sehingga perlu dilakukan setidaknya seminggu sekali.
5. Jenis kulit
Physical peeling cocok untuk kulit sensitif dan meradang. Namun, jika mengalami masalah kulit yang serius, misalnya jerawat atau hiperpigmentasi, chemical peeling adalah pilihan yang tepat.
Lactopeel, Life Is a Peel of Fun
Dapatkan manfaat probiotic peeling untuk kulit sehat, kencang, dan awet muda dalam Lactopeel. Lactopeel terdiri dari tiga varian, yaitu Lactopeel Alpha, Lactopeel Beta, dan Lactopeel pH Neutralizer.
Lactopeel Alpha dan Lactopeel Beta diperkaya dengan kombinasi dari lactococcus ferment lysate, AHA, PHA, dan BHA, untuk mencerahkan kulit dengan cara mengangkat sel kulit mati, allantoin untuk menenangkan kulit, serta sodium hyaluronate untuk menjaga kelembapan kulit.
Sedangkan Lactopeel pH Neutralizer adalah penetralisir berbentuk gelembung yang diperkaya dengan latic acid dan lactococcus ferment lysate untuk menjaga keseimbangan pH kulit, serta ekstrak tumbuhan untuk menenangkan kulit sensitif setelah perawatan. Cek Pyfaesthetic sekarang!
Ditinjau oleh: dr. Carlinda Nekawaty